Kenapa Sih Kita Suka Menunda? Dan Bagaimana Cara Menyelesaikannya?

 In Article

Sebagai anak muda yang baru mengenal dunia kerja, saya percaya tiap-tiap kita punya mimpi yang ingin dikejar. Entah itu tangga karir yang ingin dicapai atau idealisme pribadi untuk menemukan titik kesempurnaan. Apa pun itu permasalahannya, kita semua pasti pernah menunda pekerjaan. Saya mengerti, sebuah ide tak selamanya bisa datang dalam semalam saja. Semua orang butuh waktu untuk berpikir sebelum akhirnya bisa menuangkan ide dalam kepalanya menjadi sesuatu yang nyata.

Menurut Dr. Tim Pychyl, seorang profesor psikologi dan tim Procrastination Research Group di Universitas Carleton Ottawa, procrastination atau menunda terjadi karena masalah regulasi emosi dan bukan karena manajemen waktu seseorang yang buruk. Dalam sebuah studi yang mereka lakukan pada tahun 2013, mereka menemukan bahwa procrastination merupakan sebuah problematika di mana seseorang melihat urgensi untuk memperbaiki suasana hati yang negatif alih-alih menyelesaikan tugas itu sendiri. Artinya, setiap orang bisa memperbaiki itu dengan melihat segala sesuatunya dari perspektif yang berbeda.

Saya pun pernah menunda-nunda pekerjaan. Tapi tentunya, saya punya beberapa cara untuk membuat semuanya menjadi lebih efisien tanpa menunda atau pun menumpuk pekerjaan lainnya.

Multitasking adalah penghambat efisiensi

Kita mungkin berpikir dengan melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, kita bisa menambah efisiensi waktu yang kita punya dan menyelesaikan segalanya bersamaan. Tapi tunggu dulu, itu adalah asumsi yang kurang tepat. Ketika kita melakukan dua pekerjaan sekaligus, otak kita tidak akan bisa fokus dan berakhir menunda kedua pekerjaan tersebut karena dipaksa untuk bekerja dua kali lebih keras. Alih-alih, cobalah untuk melakukan pekerjaan satu per satu hingga selesai sebelum melanjutkannya ke pekerjaan lainnya. Dengan begitu, fokus kita tidak akan terbagi ke banyak hal dan kita akan mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa harus menunda-nundanya.

Buatlah task list/todo list selama satu hari

Sebagai seseorang yang cukup berantakan, saya belajar bahwa saya butuh melacak pekerjaan apa-apa saja yang harus saya lakukan dalam satu hari. Dan menurut saya, membuat todo list adalah hal sederhana yang paling mudah untuk saya coba dalam membantu saya lebih fokus melakukan kegiatan dalam satu hari. Dengan begitu pula, saya tidak akan berhenti untuk mengingat-ingat apa saja yang harus saya kerjakan dan berakhir menunda pekerjaan yang ada.

Bangunlah lebih pagi dari biasanya

Memasuki jam 9 pagi, semua orang tentunya sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan lupa bahwa ada target yang harus mereka capai dalam satu hari. Saya belajar ini ketika pandemi: kala manusia masih terjaga dalam tidurnya dan dunia belum terlalu bising berkehidupan, gunakanlah waktu-waktu tersebut untuk lebih fokus dalam melakukan kegiatan-kegiatanmu guna meminimalisir distraksi di sana sini. Maka dari itu, cobalah bangun lebih pagi dari biasanya. Menyepilah sejenak untuk merasakan dunia yang lebih tenang. Niscaya, kau akan merasa lebih fokus dengan dirimu dan mampu mengerjakan pekerjaanmu dengan lebih efisien.

Ambillah waktu jeda setiap kau usai melakukan pekerjaan

Di The Ambengan Tenten, kami sering menggunakan trik yang satu ini: lakukan pekerjaanmu selama 25 menit dan beristirahatlah sejenak selama 5 menit. Teknik ini dinamakan Metode Podomoro yang ditemukan oleh Francesco Cirillo pada akhir tahun 80-an. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mengurangi efek interupsi internal dan eksternal pada fokus dan aliran. Dengan begitu, seseorang bisa lebih efisien dalam mengerjakan pekerjaannya tanpa banyak distraksi yang disebabkan oleh kepalanya. Dengan teknik ini pula, kita sama saja memberi jeda untuk otak kita beristirahat sejenak setelah fokus bekerja sebelum akhirnya kembali melakukan apa yang seharusnya kita selesaikan.

Pilih tempat yang tepat

Setelah pandemi dan keharusan untuk bisa bekerja dari mana saja, saya belajar bahwa fenomena satu ini ibarat pisau bermata dua: ada hal baik dan buruk yang tentunya berjalan beriringan karenanya. Kita bisa dengan bebas memilih tempat kita bekerja. Namun pada saat yang bersamaan, bisa saja hal itu menjadi bumerang di kemudian hari. Memilih tempat bekerja yang tepat merupakan trik lain untuk bisa lebih fokus dan meminimalisir distraksi. Di The Ambengan Tenten sendiri, saya menemukan sebuah ruang bekerja yang nyaman tanpa banyak gangguan serta lingkungan yang sangat positif dalam memberikan dukungan. Mencari tempat di mana kita bisa terkoneksi dengan banyak kepala yang berpikir sejalan dengan kita adalah hal yang saya temukan di tempat ini. Dan tentunya, kau bisa mencoba hal serupa. Pilihlah tempat yang tepat untuk meminimalisir segala bentuk gangguan yang mampu membuatmu kembali menunda pekerjaanmu. Dan mungkin, The Ambengan Tenten bisa menjadi pilihan yang tepat untukmu.

whatsapp Rent Office Space
whatsapp Rent Office Space