Reflection: Serentetan Karya Seni yang Membuat Kita Berefleksi
Siapa sangka visual artist yang sebelumnya tidak pernah saya ketahui namanya ternyata merupakan seniman papan atas yang karyanya sudah mendunia?
Fivust adalah nama yang asing untuk saya pada awalnya. Namun usut punya usut, Jumat lalu TAT Art Space kembali membuka galerinya untuk publik dan memamerkan sejumlah karya milik Fivust bertajuk “Reflection”. Yang menarik, ini adalah kali pertama TAT Art Space membuka pintunya untuk street artist yang seringkali diremehkan dan dianggap tidak sejalan dengan seni kontemporer kebanyakan. Fivust adalah seorang visual artist yang muralnya sudah ada di banyak negara—mulai dari Jepang, Australia, bahkan hingga Rusia. Dan untuk pertama kalinya, Fivust menggelar pameran solonya di Indonesia, tepatnya di TAT Art Space by The Ambengan Tenten, Bali.
“Reflection”, menurut Fivust sendiri, merupakan perwujudan dan citra yang muncul dari dalam dirinya setelah mengakhiri suatu babak kehidupan. Tajuk ini dipilih berdasarkan gejolak yang dirasakannnya terhadap ketidakpastian pandemi. Dengan pameran ini, Fivust bermaksud menggelitik setiap penikmat seni untuk melirik urgensi dan melihat kembali ke cermin sembari menikmati perubahan besar dan kecil yang muncul selama masa pandemi dan pascapandemi. Lebih dari 15 karya dipamerkan mulai dari patung, karya kanvas, hingga instalasi yang merupakan serentetan karya yang diproduksinya selama masa pandemi (2020-2022).
Dari sudut pandang Fivust, tentunya pandemi juga berhasil mempengaruhi proses kreatifnya dalam berkarya. Keterpaksaan untuk menahan dan merefleksikan diri lebih jauh telah menghasilkan karya dengan cita rasa yang berbeda. Lebih mendalam dan bergema, tanpa dibatasi oleh fragmen waktu. Selain menghadirkan karya dengan ide, teknik, dan tampilan baru yang diciptakan sebagai respon visual terhadap identitas, “Reflection” juga akan memberikan kesempatan kepada penonton untuk merenungkan apa yang telah kita lalui dan bagaimana kita harus menghadapinya. Diri kita saat ini adalah perayaan dari apa yang telah kita lalui sebagai sebagai seorang individu di masa lalu.
Kala Jumat itu melarut dalam pembukaan “Reflection”, saya bisa melihat ada banyak wajah baru yang turut bersukacita atas satu lagi pencapaian teman seniman kita. Tak lupa dengan live painting oleh Fivust yang menambah decak kagum para undangan yang hadir, kehadiran Fivust pada TAT Art Space memberikan kesan akrab yang mampu melepaskan stigma-stigma tersendiri terhadap teman-teman street/visual artist di luar sana. Dan sekali lagi, TAT Art Space berhasil membangun ruangnya dengan aktivasi menarik yang mampu membuat setiap mata meliriknya. Tentunya, saya yakin siapa pun yang hadir setuju dengan saya.
Mungkin memang ada baiknya apabila hal-hal sederhana bisa membuat kita terus berkaca akan perkembangan diri kita. Untuk siapa pun yang membaca tulisan ini, apabila kalian belum sempat hadir kemarin, silakan datang dan rasakan magisnya sebuah karya yang mampu mengubah perspektif kita. “Reflection” oleh Fivust masih dapat dinikmati hingga 21 Oktober 2022 nanti.
Selamat menikmati karya seni, selamat berefleksi.