Meniti Perjalanan Diri Melalui Niti Windu di TAT Art Space
Jumat (13/01) lalu, TAT Art Space by The Ambengan Tenten kembali membuka pintunya untuk publik dalam pembukaan pameran solo Budi Kampret, seorang seniman asal Ngawi yang mengusung tajuk “Niti Windu”. Budi Kampret sendiri mengakui bahwa pameran solonya kali ini merupakan rangkuman perjalanan hidup yang dirasakannya selama pandemi melanda hingga akhirnya beliau mampu menghasilkan banyak karya yang merepresentasikan jiwa-jiwa terkungkung pascapandemi COVID-19.
Budi Kampret yang lebih akrab menggunakan arang sebagai media utamanya dalam berkesenian pun mengakui bahwa pamerannya kali ini merupakan tantangan tersendiri baginya mengingat bagaimana dirinya harus kembali menggunakan cat akrilik dan kanvas sebagai media bermainnya. Tak dapat dimungkiri, karya-karya ciamiknya pada pameran Niti Windu kali ini pun memberikan sentimental tersendiri baginya. Tak lupa dengan pertunjukan wayang koran bertajuk “Lawat Tresne” yang didalangi oleh Budi Kampret sendiri, Budi mencoba menyuguhkan narasi budaya yang bersifat terbuka bagi penonton yang ingin menginterpretasikan maknanya.
Yurison Suryantara, selaku Manager TAT Art Space juga mengakui bahwa ini adalah pameran solo kedua yang banyak mengusung kebudayaan Jawa di dalamnya. Melalui narasi Niti Windu sendiri, baik pengunjung ataupun kolektor seni yang ada diajak bersama-sama untuk menelisik lebih jauh terkait dengan apa yang masing-masing dari mereka rasakan. Berkaca pada karya seni yang bersifat terbuka dalam pemaknaannya, sekali lagi TAT Art Space mampu memberikan warna baru pada skena seni Denpasar.
Pameran Niti Windu sendiri masih akan dibuka untuk publik hingga Jumat, 27 Januari 2023 mendatang di TAT Art Space by The Ambengan Tenten.
Silakan kunjungi katalog Niti Windu pada tautan berikut.