Mengawali 2023 dengan Resolusi, Konsistensi, dan Serba-serbi Pascapandemi
Menjalani 2023 yang baru berjalan beberapa hari lamanya, saya menyadari bahwa semua orang sudah kembali berlomba menentukan resolusi baru mana saja yang akan dijalankannya. Setelah dirundung oleh pandemi 3 tahun belakangan, 2023 seakan menjadi angin segar bagi siapapun yang pernah merasakan kemelut pandemi yang berkepanjangan. Resolusi mungkin menjadi solusi terbaik bagi tiap-tiap kita yang ingin membenahi diri sekali lagi. Tapi pertanyaan yang cukup menggelitik untuk saya: apakah resolusi itu sendiri benar-benar mampu menyelesaikan masalah yang kemarin kita hadapi?
Mengutip dari sebuah jurnal studi perilaku bertajuk, “A Large-scale Experiment on New Year’s Resolutions: Approach-oriented Goals Are More Successful Than Avoidance-oriented Goals”, 77% orang mampu mempertahankan resolusi awal tahunnya pada minggu pertama, di mana angka tersebut berkurang menjadi 55% orang yang mampu mempertahankan resolusinya pada satu bulan pertama, dan kembali berkurang sebanyak 40% setelah 6 bulan, hingga berakhir pada angka 19% saja yang mampu mempertahankan resolusinya pada akhir tahun tersebut.
Untuk saya pribadi, rasa-rasanya resolusi hanyalah basa-basi semata apabila kita tidak mampu mempertahankannya hingga akhir hari. Dan jika bicara tentang resolusi itu sendiri, saya yakin banyak dari kita yang ingin mulai hidup lebih sehat, memiliki karir yang lebih cemerlang, hingga memiliki pasangan yang lebih sejalan dengan nilai yang sudah kita jalani dan amini dalam diri. Tak apa, tulislah setiap gol yang ingin kita capai—toh itu adalah tolok ukur yang dapat kita pegang pada akhir hari, bukan?
Dalam menyikapi resolusi tahun baru yang sering kali tidak memberikan solusi apa pun atas masalah yang kita hadapi pada tahun sebelumnya, berikut adalah beberapa cara sederhana untuk tetap menjadi konsisten:
Mulailah dari hal-hal kecil
Saya mau lari 10K setiap hari. Untuk seseorang yang sudah lama tidak berlari, tidakkah gol 10K/hari terasa kurang relevan? Alih-alih membuat gol semacam ini, buat saja gol-gol kecil yang lebih sederhana seperti 3K pada 2 minggu pertama, dilanjutkan dengan gol 5K pada 2 minggu selanjutnya, dan begitu seterusnya hingga angka yang diinginkan pun meningkat secara bertahap. Bukankah gol-gol sederhana semacam itu akan terasa lebih mudah untuk dicapai?
Buatlah kebiasaan baru
Alih-alih menghentikan kebiasaan lama, studi yang sama yang dilakukan oleh Oscarsson, dkk juga menyebutkan bahwa mereka yang membuat resolusi berupa kebiasaan baru memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi. Mereka yang menantang dirinya untuk melakukan hal baru ialah mereka yang memberikan dirinya kesempatan untuk mencoba. Tentunya, tak semua orang menyukai hal tersebut. Namun bukan pula hal yang salah untuk menantang diri sebagai sebentuk cara kita membuat milestone baru.
Carilah teman sepemikiran
Ketika kita mau melakukan hal baru, saya percaya bahwa “keinginan” itu saja tidak cukup. Sejatinya manusia adalah makhluk sosial. Di mana pada akhirnya, kita butuh mereka yang mampu memotivasi kita untuk tetap berada pada jalur pemikiran yang sama. Apabila resolusimu adalah hidup lebih sehat, pergilah ke gym dan temuilah mereka yang memiliki orientasi serupa. Apabila yang kau inginkan ialah membaca 30 buku selama 2023, carilah komunitas penulis dan/atau pembaca di internet—potensi bertukar pikiran dan rekomendasi akan selalu ada di sana. Selama kau tau apa yang kau inginkan, jangan ragu mencari koneksi yang mampu memberikan dirimu peluang untuk tetap berada pada jalur yang tepat.
Pada akhirnya, setiap resolusi memang membutuhkan konsistensi. Terlepas dari setiap gol yang tercapai atau tidak, siapa pun berhak membuat ceklis tersebut. Benar, saya pun memiliki resolusi yang ingin saya kejar tahun ini. Ada banyak hal menarik yang masih ingin saya kulik dalam hidup ini. Namun saya rasa, setahun belakangan menulis untuk The Ambengan Tenten telah berhasil mengubah banyak perspektif yang saya miliki dalam hidup. Komunitas yang suportif, suasana yang mendukung, serta kenyamanan tinggal yang mengusung one-stop living sebagai solusi yang tempat ini tawarkan menjadi sesuatu yang tak saya dapatkan di banyak tempat di luar sana.
The Ambengan Tenten menawarkan konsistensi tersendiri untuk setiap resolusi berkehidupan yang mungkin kaumiliki. Pertanyaannya: apa resolusi yang ingin kaucapai tahun ini?
Bacaan lebih lanjut:
Oscarsson, Martin dkk. 2020. “A Large-scale Experiment on New Year’s Resolutions: Approach-oriented Goals Are More Successful Than Avoidance-oriented Goals”. Diakses pada 3 Januari 2023.
Mudge, Lou. 2023. “Do New Year’s Resolutions Really Work?”. Diakses pada 3 Januari 2023.